Kamis, 12 Desember 2013

Jadi Pengusaha Sekaligus Memajukan Islam di Masa Mendatang

 
Menjadikan nabi muhammad SAW sebagai patokan atau kiblat  berdagang sangatlah perlu diterapkan oleh para pengusaha muslim baik muda maupun yang umurnya matang karena dalam berdagang Nabi Muhammad SAW sangatlah menjunjung tinggi kejujuran Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al Shiddiq. Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu. Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya). Menurut sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatan bisnis ke luar negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan Yaman. Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan besar dan tidak pernah mendapatkan kerugian.
Lima dari semua lawatan bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama seorang wanita pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid. Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi Muhammad sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah. Lantaran itulah, Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya. Kurang lebih selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun, Muhammad mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju pesat. Boleh dikatakan bisnis yang dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada saat beliau berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad adalah bisnis konglomerat.
Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Muhammad SAW sehingga bisnis junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan spektakuler pada zamannya ? Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu, ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya. Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.
Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif. Dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.

Ternyata  prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang efektif  untuk menarik para pelanggan. Beliau juga mencintai para pelanggannya seperti mencintai dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya (melakukan service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau (melakukan prinsip customer satisfaction).Sudah sepantasnya semua para pengusaha dari seluruh lapisan menerapkan cara berbisnis yang diterapkan oeh Nabi Muhamad SAW, karena cara-cara yang digunakan oleh nabi muhammad saw sangatlah mudah dan gampang untuk diaplikasikan di kehidupan nyata, dan hasilnya terbukti, Nabi Muhammad SAW menjadi saudagar yang paling sukses dimasanya. Dengan menerapkan cara berdagang seperti ini maka itu dapat membuat nama para pengusaha mudah muslim menjadi baik di mata para masyarakat.
Selain cara berdagang cara lain yang dapat dilakukan oleh para pengusaha muda dalam memajukan islam di masa mendatang adalah misalkan pengusaha yang berdagang busana , menciptakan inovasi baru dalam membuat gaya busana yang tertutup tapi gayanya tetap menarik dan tidak membosankan. Cara ini digunakan untuk menarik para minat generasi mudah dalam berpakaian dengan menggunakan pakaian yang tertutup tetapi mereka tetap gaya dengan demikian dapat diharapkan para generasi menggunakan pakaian yang tertutup sesuai dengan ajaran hukum islam. Para pengusaha jilbab, dapat membuat inovasi baru dalam hal berjilbab, menciptakan hal  trend baru sehingga dapat menarik para muslimah untuk menggunakan jilbab. Selain itu bagi para pengusaha dibidang pariwisata dapat membuat membuat tempat pariwisata yang dapat memperluas pengetahuan tentang islam itu sendiri, misalkan dengan cara menyediakan wahana pembelajaran bagi anak-anak  tentang cara mengambil wudhu yang benar,cara solat yang benar, mengajari doa-doa tertentu seperti doa makan, doa sebelum tidur, dan juga memperindah dan memperbaiki serta memperbagus lagi tempat-tempat tertentu yang dapat memberikan pengetahuan tentang Islam kepada para masyarakat seperti masjid, makam para wali, agar masyarakat tertarik untuk mengunjungi  tempat tersebut dan juga masyarakat menjadi tahu islam lebih dalam lagi. Bagi para pengusaha makanan hendaknya menjual makanan yang halal, sesuai dengan islam dan baik untuk kesehatan. MenunjukKan kepada para  pembeli bagaimana cara pemotongannya, cara pembersihannya, serta cara pengolahanya. Para pengusaha muda harus memberikan pelayanan yang memuaskan agar masyarakat dapat mempercayai makanan yang dijual dan dapat membuat masyarakat mengetahui bagaimana cara membuat makanan yang halal dan layak konsumsi sesuai dengan ajaran islam.
Komunitas, mendengar kata komunitas otak kita langsung berfikir tentang sekumpulan orang. Kaitan komunitas dalam wirausaha sangatlah besar yakni dapat digunakan sebagai cara para pengusaha untuk memperkenalkan produk mereka (advertisement of the product), dalam komunitas terdapat pembagian kerja (Divison of Labour) sehingga pekerjaan lebih efektif. Nah, di dalam komunitas ini juga kita dapat memberikan wahana serta sarana bagi masyarakat tentang pengetahuan islam, misalnya dengan membuat komunitas online, di dalam komunitas online tersebut di sediakannya hadis online,  dari sini para anggota komunitas dapat membaca  hadis tersebut yang dapat memberikan pengetahuan tentang islam tentang bagaimana cara–cara yang di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW  dalam menjalani kehidupannya dengan pintar, baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar